Darah amis..
Garis sayat merah menggaris..
Dengan jiwa setengah hilang..
Terbaring jasad tanpa pelukan..
Kesedihan itu pria malang..
Ditinggal jauh setengah hati melayang..
Senyap gramophone membisu..
Hanya suara tetes darah mengalir..
Pria itu malang..
Semua hilang dan diapun sekarat..
Hatinya mati.. ditinggal kekasihnya pergi..
Masih sekarat belum mati..
Karena aku belum mengajaknya pergi..
Aku liat garis wajah memelas..
Atau wajah takut aku tak tau..
Yang jelas dia tidak bahagia dengan aku di sini..
Apa lagi dengan semua yang aku bawa..
Memorinya masa lalu..
Aku putar mundur kebelakang..
Tak ada yang aku potong..
Semua aku perlihatkan..
Dia menangis..
Air mata jatuh bercampur darah amis..
Sudah cukup..
Terlalu banyak darahnya mengalir..
Terlambat untuk penyesalan..
Saatnya kuajak dia pergi..
16 Februari 2011